@Dusun Bambu (Family
Leisure Park)
(small angle of Bandung 14.09.14)
(small angle of Bandung 14.09.14)
Lokasi & Aksesbilitas
Dusun Bambu,
tepatnya berlokasi di Jalan Kolonel Masturi-Lembang, kalau dari arah Jakarta, atau
Bandung, kita menuju saja ke arah gapura Komando, kurang lebih 500 meter dari depan gapura tersebut , kita
bisa melihat Gate Dusun Bambu yang unik, alamat lengkapnya di Jl. Kertawangi (Komplek Komando), Cisarua 40551, Kabupaten Bandung BaratPhilosopy....
Manusia
tanpa alam seperti ikan yang berada di tengah padang pasir”. Dusun Bambu Family
Leisure Park mencoba untuk mendefinisikan filosofi tersebut dalam bentuk
konservasi bambu dengan konsep 6E ( Edukasi, Ekonomi, Etnologi, Etika dan
Estetika), dengan dasar 6E tersebut Dusun Bambu tentunya bisa menjadi sarana ekowana wisata
pertama yang unik dan menarik di Jawa Barat.
@Saung Purbasari, salah satu area di Dusun Bambu yang
cantik
(our leg
strength training_melatih kekuatan kaki..rencananya )
Tadinya kami mau melakukan perjalanan kecil menuju perbatasan ini dengan jalan kaki saja seperti biasanya, ( ala backpaker amatiran dari desa, yah.. kami memang bukan backpaker profesional urban yang ekslusif, yang selalu melakukan perjalanan dengan event yang sudah teroganisir dengan beragam fasilitas, yang suka publish foto2 have fun, foto loncat2, bahkan foto2 ala pw di internet itu tuh, trip kami cuma trip spontan dan sederhana saja, siapapun boleh ikut, bukan pula hendak showoff, kami hanya ingin berbagi cerita melalui catatan kecil ini, dengan harapan semoga bisa menjadi sedikit referensi bagi siapa saja yg memerlukannya),
Kami biasa berjalan kaki untuk melatih kekuatan kaki, kami suka view pegunungan, dengan udara pagi di ketinggian yang segar, kami ingin berjalan kaki.lewati jalan desa saja, karena menurut kami lokasi tempat wisata yang akan kami tuju ini cukup dekat dari desa kami.
Tapi
berhubung di perjalanan ketemu tetangga, yang bersedia mengantar kami hingga
perbatasan Cisarua_Lembang, kami gak enak untuk menolak, jadi saja kami mulai
perjalanan ini dengan lebih santai, alhamdulillah, meski jalan kakinya gak jadi.
Hingga perbatasan, kami berganti naik angkot jurusan Lembang, turun di Komando,
lalu lanjut dengan jalan kaki sesuai rencana semula, kurang lebih 500 meter
jarak yang harus kita tempuh, namun di musim kemarau ini, pagi haripun ternyata
udara terasa cukup panas ( wah moga aja yg gosong gak tambah gosong, dan yg putih gak malah jadi gosong nih.., he..he)
Kami
tiba pas banget saat tempat wisata ini buka yaitu jam 09.00, jadi masih sepi
juga, usai membeli tiket masuk, ( harga tiket masuk
Rp 10.000/orang, mobil Rp 10.000 dan untuk motor Rp 5.000)..kamipun mulai jalan-jalan santai kami dengan
berjalan kaki menyusuri setiap sudut area wisata ini,
Terdapat
tugu unik yang terbuat dari bambu saat kita memasuki area Dusun Bambu
(seperti biasanya kalau hari libur,
mobil bernomor flat B selalu mendominasi tempat wisata hampir di semua sudut
Bandungku tercinta, pada saat hendak pulang, kami lihat di area parkir tempat wisata inipun ternyata sama saja..
hehe.., tak mengapa itukan bagus, Bandung menjadi tempat favorit tujuan wisata,
apalagi bila macetnya sedikit dikurangi tentu akan lebih nyaman lagi jadinya)
@Jalan-jalan
..
(looking around by foot )
(looking around by foot )
Karena kepagian, beberapa tempat ada yang belum buka, masih sepi juga jadinya, tapi kami mulai saja perjalanan dengan santai....( gambar di atas, berlawanan arah jarum jam, untuk memahami rute yang kami lalui )
@Mobil pengantar
berwarna-warni
Tugu Bambu unik yang menyambut kedatangan tamu juga sebagai lokasi /shelter untuk menaik-turunkan pengunjung dengan mobil hias warna-warni yang cantik, tapi kami lebih memilih jalan kaki saja supaya lebih bisa menikmati lingkungan alam yang ari di Dusun Bambu dengan lebih leluasa
Tugu Bambu unik yang menyambut kedatangan tamu juga sebagai lokasi /shelter untuk menaik-turunkan pengunjung dengan mobil hias warna-warni yang cantik, tapi kami lebih memilih jalan kaki saja supaya lebih bisa menikmati lingkungan alam yang ari di Dusun Bambu dengan lebih leluasa
@Kampung Layung
Kampung
Layung, adalah area penginapan bernuansa tradisional Sunda, dengan pemandangan
sawah pedesaan, tapi dengan fasilitas yang dimiliki selengkap hotel berbintang
tentunya.
@Saung Purbasari
Bagi yang ingin suasana yang lebih
private, menikmati hidangan dengan
nuansa yang lain, bisa memilih untuk menikmatinya di saung / gazebo Purbasari. Terdapat 7 saung
berkapasitas 6 – 12 orang, sambil berlesehan dan menikmati desain nuansa bambu,
di seberang danau ada petugas yang siap
mengantar tamu untuk menyeberang dengan perahu, tapi tersedia juga jalan alternatif
untuk berjalan kaki bagi yang tidak ingin naik perahu.
@Lutung Kasarung
Bagi yang ingin menikmati hidangan
dengan cara yang unik, tersedia resto Lutung
Kasarung, konstruksinya mirip telor raksasa, terbuat dari ranting-ranting pohon
yang dianyam, ditempatkan seperti
melayang diantara pepohonan, pastinya tersedia jembatan kayu untuk sampai ke
tempat tersebut, tapi untuk dapat menikmai tempat dengan konsep yang unik ini,
sebaiknya kita reservasi dulu.
@Cafe Burangrang
Karena dari
cafe ini kita bisa melihat view gunung Burangrang, makanya dinamakan cafe
Burangrang, (sayangnya cafe ini baru buka jam 11.00), karena kami kepagian jadi gak bisa masuk deh, kami cuma
bisa melihatnya dari luar saja.
@Pasar
Khatulistiwa
Bagi yang ingin makanan ringan,
bisa berkunjung ke Pasar Khatulistiwa. yang menjual buah-buahan, sayur segar
bahkan souvenir hasil kerajinan penduduk setempat, disisi luarnya terdapat jajanan
tradisional seperti mie kocok, batagor, lotek, bakwan, pempek, tentunya dengan
harga yang masih terjangkau.
@Eagle camp (Camping Ground)
Untuk yang ingin lebih menyatu dengan
alam, bisa memilih untuk berkemah di Eagle Camp, tidak perlu repot mendirikan
tenda, karena semua sudah tersedia lengkap, ranjang yang nyaman, tempat untuk
barbeque, bahkan air panas untuk mandi pun tersedia, harganya...yah konfirmasi
aja langsung, biar lebih pas.
Note : Saung
Purbasari yang unik, kami coba naik perahu, sekedar pengen coba saja, bukan mau bersantap siang di Saung Purbasari, lumayan deg2gan juga, kebayang deh kalau perahunya oleng,
dan Bapak yang punya perahu gak canggih mendayung , tapi menyenangkan bisa mencoba keliling danau dengan perahu kayu kecil sperti itu.
@Sarana Lainnya...
Disamping pasar Khatulistiwa yang
rimbun dengan pepohonan yang tinggi terdapat arena bermain (Tegal
Pangulinan) , dengan sarana permainan yang terbuat dari bahan alam, sepeti
ayunan, congklak, bahkan ada angklung yg cukup besar, dan pada event tertentu
biasanya ramai dengan aneka atraksi yang bisa kita saksikan sambil menikmati hidangan
di pasar khatulistiwa, pada hari Minggu biasanya terdapat track khusus juga untuk
pecinta olahraga sepeda, sepanjang sisi jalan kita juga dapat mengamati
jenis-jenis pohon bambu dengan membaca tulisan yang terpampang disana, yah
jalan-jalan, makan, santai dan bisa belajar dan berbaur dengan alam juga
tentunya...,
Di area yang luas ini, kami melihat
masih banyak area yang sedang dalam tahap pembangunan, entah sarana apalagi
yang akan ada di tempat itu nanti, semoga saja sesuatu yang pastinya menarik
dan unik dan pastinya berkonsep alami.
Akhirnya kami pulang, pada saat tempat
wisata itu semakin ramai, menempuh rute yang sama seperti yang kami lalui tadi
pagi, alhamdulillah kami tiba dengan selamat,
meski lelah dan pegel yang tersisa, tetep alhamdulilah, bersyukur atas
segala kesempatan dan perjalanan survey kami yang bisa kami nikmati hari itu
dengan lancar, ( ternyata banyak tempat
wisata yang dekat dan bisa dijadikan alternatif untuk dikunjungi, jika nanti
home stay impianku menjadi salah satu pilihan mereka saat berkunjung dan bermalam untuk menikmati salah
satu sudut cantik dan alami di Bandungku tercinta ini.. semoga)
Just
wanna share, semoga bermanfaat,
Bagi
yang ingin berwisata ataupun bersantai di salah satu sudut Bandungku tercinta,
dengan cara atau beragam fasilitas seperti yang kamu suka, atau juga bagi yang hanya
sekedar ingin berjalan-jalan dengan fasilitas seadanya seperti aku, silahkan, sah-sah
saja tentunya. .
see you on my next trip notes
Artikel terkait : @Curug Panganten
@The corners of my beloved Bandung