@Tanaman Penyaring dan Penjernih Air Secara Alami
Air adalah sumber kehidupan, semua mahluk hidup membutuhkan air, dan bumi adalah planet biru, dengan air menutupi 3/4 bagian permukaannya. Tetapi miris dan sedih juga saat aku lihat berita di media tentang sebagian saudara kita yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, apalagi dimusim kemarau seperti ini, debit air sangat terbatas, kalaupun ada kwalitasnya jauh dari layak untuk dipakai apalagi untuk dikonsumsi.
( Alhamdulillah, di tempatku tidak kekurangan air, tanamanpun masih hijau segar karena sumber air di pegunungan sekitarku masih terus mengalir, begitu juga air PDAM masih tersedia setiap harinya, bahkan hujan sudah mulai turun meski intensitasnya masih rendah).
Namun ternyata alam selalu memberi pelajaran, bahkan menawarkan solusi, jika saja kita mau lebih memahami, karena di alam pulalah kita bisa menemukan cara untuk memelihara dan mendapatkan sumber air, bahkan alam menyediakan sarana yang dapat membantu agar kita dapat meningkatkan kwalitas air yang kotor, menjadi lebih layak dan sehat untuk dipakai ataupun dikonsumsi.
Berikut catatan yang aku rangkum dari berbagai sumber tentang hal tersebut, tentang tanaman yang berfungsi untuk menyerap air hujan dan menahannya dengan kekuatan akarnya dalam kantung-kantung air tanah, menjadikannya sumber air yang mampu bertahan saat musim kemarau tiba, juga tentang beberapa jenis tanaman yang dapat menjernihkan dan meningkatkan kwalitas air .
(Begitulah pohon dan tanaman, keberadaan dan fungsinya memang menakjubkan, saat musim hujan dapat mencegah banjir dan erosi mampu menyerap dan menahan air, dan di musim kemarau mampu memberikan keteduhan dan tentunya menyediakan sumber air, dari kantung-kantung air yg disimpannya selama musim hujan, duh..begitu tulusnya alam memberi dan berbagi, jika saja kita mau lebih memahami...)
Adapun pohon atau tanaman yang tingkat penyerapannya tinggi, yang bisa kita tanam di sekitar kita, yang pada akhirnya dapat menjadi sumber air antara lain :
*Pohon Bambu
Tanaman bambu menyerap 90 persen air hujan, 10 persennya menguap. Bayangkan jika pekarangan rumah kamu ditanami bambu, jumlah air yang menyerap ke tanah dan terserap ke sumber air akan berlimpah, setelah dua tahun menanam bambu, debit air di sumur akan meningkat.
Tanaman bambu menyerap 90 persen air hujan, 10 persennya menguap. Bayangkan jika pekarangan rumah kamu ditanami bambu, jumlah air yang menyerap ke tanah dan terserap ke sumber air akan berlimpah, setelah dua tahun menanam bambu, debit air di sumur akan meningkat.
* Pohon jati
Bagi Kamu yang memiliki halaman luas, pohon jati bisa menjadi sumber air yang berlimpah. Hal ini terbukti di Gunungkidul, Yogyakarta. Masalah kekeringan tak lagi dialami masyarakat yang tinggal di kawasan hutan sejak gerakan menanam pohon jati digalakkan beberapa tahun lalu. Hebatnya, jika batang pohon jati dipotong, maka akan tumbuh tunas baru, saat musim kering, pohon jati sedikit meranggas namun tetap menyerap air..
Bagi Kamu yang memiliki halaman luas, pohon jati bisa menjadi sumber air yang berlimpah. Hal ini terbukti di Gunungkidul, Yogyakarta. Masalah kekeringan tak lagi dialami masyarakat yang tinggal di kawasan hutan sejak gerakan menanam pohon jati digalakkan beberapa tahun lalu. Hebatnya, jika batang pohon jati dipotong, maka akan tumbuh tunas baru, saat musim kering, pohon jati sedikit meranggas namun tetap menyerap air..
* Rumput akar
wangi
Rumput akar wangi misalnya, bisa tumbuh di segala jenis tanah. hebatnya rumput setinggi 1-1,5 meter ini memiliki akar tiga meter yang memiliki daya serap tinggi. Rasanya tak sulit menyisakan lahan di rumah untuk menanam rumput untuk mengingkatkan debit air di rumah,Tanaman lain yang berfungsi pengikat air atau pencegah erosi di antaranya, beringin, bisbul (sejenis kesemek), rambutan, nangka, manggis, dan matoa asal Papua).
Rumput akar wangi misalnya, bisa tumbuh di segala jenis tanah. hebatnya rumput setinggi 1-1,5 meter ini memiliki akar tiga meter yang memiliki daya serap tinggi. Rasanya tak sulit menyisakan lahan di rumah untuk menanam rumput untuk mengingkatkan debit air di rumah,Tanaman lain yang berfungsi pengikat air atau pencegah erosi di antaranya, beringin, bisbul (sejenis kesemek), rambutan, nangka, manggis, dan matoa asal Papua).
@Tanaman
Penyaring dan Penjernih Air Secara Alami
Selama ini kita mungkin lebih mengenal kaporit sebagai penjernih air, atau filter air yang mungkin harganya mahal, namun alam ternyata telah menyediakan tanaman-tanaman yang bisa membantu kita untuk menjernihkan air yang keruh atau kotor. Dengan dibantu pengetahuan dan peralatan yang sederhana, kita bisa mendapatkan air yang lebih sehat dan layak untuk di pakai atau dikonsumsi, berikut ini diantaranya
1. Biji
Kelor
”Serbuk biji kelor ternyata
dapat merubah air keruh yang mengandung partikel tanah maupun unsur logam
menjadi air bersih layak konsumsi, karena biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif
rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir
partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi,
dengan partikel kotoran melayang di dalam air.
Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yan terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih.
Dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit ari, dan dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak 40 liter. Namun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut
Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yan terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih.
Dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit ari, dan dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak 40 liter. Namun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut
2. Kulit
Pisang
Tidak perlu
modifikasi apapun, kulit pisang yang akan dipakai untuk memurnikan air hanya
perlu dicincang kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air. Dengan sendirinya
logam berat seperti timbal dan tembaga akan terserap oleh serat-serat yang
terdapat pada kulit pisang.
Logam berat
merupakan polutan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Dalam tubuh
manusia, polutan ini bisa terakumulasi dan memicu dampak negatif dalam jangka
panjang atau bahkan bisa diturunkan pada generasi berikutnya. Timbal (Pb)
misalnya, bisa menghambat sintesis hemoglobin atau zat merah darah sehingga
mengganggu fungsi saraf maupun organ yang lain. Pada anak, timbal bisa
menghambat pertumbuhan sel-sel otak dan menurunkan tingkat kecerdasan ketika
tumbuh dewasa.
Sementara
itu, logam berat yang lain yaitu tembaga (Cu) jika terakumulasi dalam tubuh
manusia bisa memicu pengerasan hati (sirosis) dan kerusakan ginjal. Tembaga
juga bisa terakumulasi di jaringan saraf dan kornea mata, sehingga merusak
fungsi penglihatan. Untuk
pemurnian air minum dari logam berat, teknologi yang ada saat ini umumnya
sangat mahal sehingga kurang terjangkau masyarakat umum. Sementara penyaring
alami yang pernah diteliti dan terbukti efektif antara lain limbah sabut kelapa
dan kulit kacang.
Selain murah
dan mudah didapatkan, kelebihan lain dari kulit pisang adalah bisa digunakan
berkali-kali. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Industrial
& Engineering Chemistry Research baru-baru ini, kulit pisang yang
dicincang bisa dipakai sebanyak 11 kali.
3. Kangkung dan Kiambang
Kangkung atau bahasa latinnya Ipomoea
aquatica forsk merupakan jenis tumbuhan yang termasuk jenis
sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan.
Kiambang atau Salvinia molesta mitchell dalam latinnya merupakan tumbuhan air berupa paku-pakuan berwarna hijau dan permukaannya ditutupi rambut berwarna putih agak transparan, biasa ditemukan mangapung di air menggenang seperti kolam, sawah, danau atau sungai yang mengalir tenang.
Kiambang atau Salvinia molesta mitchell dalam latinnya merupakan tumbuhan air berupa paku-pakuan berwarna hijau dan permukaannya ditutupi rambut berwarna putih agak transparan, biasa ditemukan mangapung di air menggenang seperti kolam, sawah, danau atau sungai yang mengalir tenang.
Bagaimana kangkung dan kiambang dapat menjadi penjernih air sederhana terutama limbah rumah tangga?
Berdasarkan hasil penelitian dapat
di sebutkan sebagai salah duanya adalah proses fotosintesis dari tanaman
tersebut. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan,
alga dan beberapa jenis bakeri untuk memproduksi energi terpakai atau nutrisi dengan
memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi
karbon. Dalam fotosintesis, karbon bebas dari CO2 diikat
(difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpanan energi.
Tumbuhan menggunakan karbon dioksida
dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Dan faktor lain adalah proses respirasi. Dalam istilah sederhana, respirasi
adalah kebalikan fotosintesis. Ini adalah proses di mana zat makanan dipecah
dalam kehadiran oksigen untuk membebaskan energi, terutama sebagai panas.
Karbon dioksida dihasilkan sebagai produk. Respirasi terjadi disemua sel
tumbuhan dan terus berlangsung tanpa cahaya. Jadi selama kegelapan, ketika
fotosintesis berhenti respirasi account untuk penyerapan bersih oksigen dan
pembebasan karbon dioksida dari pabrik.
Dari hasil penelitian yang
dilakukan, tanaman kangkung dan kiambang memiliki potensi untuk menjernihkan
air limbah rumah tangga secara alami, tetapi air tersebut masih belum aman di
konsumsi. Selain itu, dapat mengurangi polusi air sebagai tempat
perkembangbiakan nyamuk dan bakteri penular penyakit. Semakin lama berada di
air kotor atau air limbah rumah tangga, maka tanaman kangkung dan kiambang akan
semakin banyak menyerap zat-zat yang terkandung didalam air. Sehingga air
tersebut menjadi lebih jernih dari hari ke hari dan bau yang tidak sedap mulai
berkurang. Tanaman kangkung memiliki kemampuan lebih cepat dalam menjernihkan
air limbah rumah tangga dari pada tanaman kiambang. Semakin jernih air limbah
karena tanaman tersebut maka semakin banyak jumlah endapan yang dihasilkan.
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah tumbuhan kangkung dan kiambang dapat ditanam ditempat yang airnya tercemar oleh air limbah rumah tangga seperti sumur, kolam dan air genangan dibawah rumah. Sehingga air tersebut menjadi lebih jernih dan kembali dapat digunakan.
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah tumbuhan kangkung dan kiambang dapat ditanam ditempat yang airnya tercemar oleh air limbah rumah tangga seperti sumur, kolam dan air genangan dibawah rumah. Sehingga air tersebut menjadi lebih jernih dan kembali dapat digunakan.
kelebihan dari pemanfaatan tumbuhan kangkung dan kiambang
- Mudah didapatkan dan tidak memerlukan biaya untuk mendapatkannya.
- Mengurangi pencemaran air sebagai sarang penyakit.
- Tidak memiliki efek samping.
- Tanaman kangkung dapat dikonsumsi.
- Tanaman kiambang dapat dijadikan pupuk. Apabila di tempatkan di kolam ikan dapat dijadikan,sebagai penghias kolam dan zat hara yang dihasilkan dapat dikonsumsi ikan.
Sedangkan kekurangannya, yaitu air
limbah rumah tangga yang telah dijernihkan masih tidak dapat di konsumsi.
Karena mikroorganisme dan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh sebagian besar
masih terdapat di dalam air hasil penjernihan.
4. Eceng
Gondok
Eceng gondok atau Eichhornia
crassipes pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan
bernama Carl Friedrich Philipp von Martius. Dia adalah seorang ahli
botani berkebangsaan Jerman, di mana pada tahun 1824 ketika sedang melakukan
ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.
Eceng gondok ditemukan tumbuh
di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau,
tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini hanya memiliki tinggi sekitar
0,4-0,8 meter dan tidak mempunyai batang, terkadang berakar dalam tanah.
Bentuk daunnya tunggal dan berbentuk
oval, sementara ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal dan tangkai
menggembung, permukaan daunya licin dan berwarna hijau. Termasuk bunga majemuk,
berbentuk bulir kelopaknya berbentuk tabung. Biji eceng gondok berbentuk bulat
dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau serta
akarnya merupakan akar serabut. Kecepatan menyesuaikan diri membuat tanaman ini
tumbuh dengan cepat.
Disamping itu eceng gondok memiliki
masa yang besar, tumbuh mengapung diatas permukaan air sehingga mudah dipanen
dibandingkan tanaman air lainya. Namun, tak pelak eceng gondok sering membuat
para nelayan dan pengguna transportasi air kewalahan, dan bila tumbuhan ini mati
ternyata masih dapat menimbulkan masalah, karena tanaman ini akan turun ke
bagian dasar sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
@Menjerihkan Air dengan eceng gondok
- Air limbah rumah tangga ke bak penampungan,
dengan asumsi satu rumah dihuni lima orang, maka air limbah yang dihasilkan
sekitar 700 liter per hari.
- Air limbah kemudian dialirkan ke kolam yang dipenuhi eceng gondok yang berfungsi menyerap senyawa-senyawa organik, terutama amonia dan fosfat. ( Eceng gondok bersifat fitoremediasi atau tumbuhan yang menyerap polutan.)
- Air limbah itu didiamkan di kolam eceng gondok selama 24 jam. Setiap batang eceng gondok sanggup membersihkan air limbah domestik, selain tinja, sebanyak 4 liter. Setelah 24 jam, katup penutup saluran air di ujung kolam eceng dibuka untuk mengalirkan air ke bak penampungan ketiga di bawah tanah.
- Di dalam bak telah disusun saringan berlapis karbon aktif, yaitu bahan arang yang biasa dipakai untuk menghentikan diare yang dapat berfungsi menghilangkan bau air limbah.
@Kelebihan
tanaman Eceng gondok antara lain :
- Akar tanaman
eceng gondok dapat menghasilkan zat alleopathy yang mengandung zat antibiotoka
dan juga mampu membunuh bakteri coli.
- Eceng gondok
juga mampu menjernihkan atau menurunkan kekeruhan suatu perairan hingga 120 mg
perliter silika selama 48 jam sehingga cahaya matahari dapat menembus perairan
dan dapat meningkatkan produktivitas perairan melalui proses fotosintesis bagi
tanaman air lainnya.
- Selain dapat
menyerap logam berat, eceng gondok juga mampu menyerap residu pestisida,
contohnya residu 2.4-D dan paraquat. Akar dari tumbuhan eceng gondok
(Eichhornia crassipes) mempunyai sifat biologis sebagai penyaring air yang
tercemar oleh berbagai bahan kimia buatan industri.
- Eceng gondok
sangat peka terhadap keadaan yang unsur haranya didalam air kurang mencukupi,
tetapi responnya terhadap kadar unsur hara yang tinggi juga besar. Proses
regenerasi yang cepat dan toleransinya terhadap lingkungan yang cukup besar,
menyebabkan eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pengendali pencemaran
lingkungan.
6. Pohon kaktus
Menurut Norma Alcantar, salah satu peneliti yang juga ahli kimia di Universitas South Florida, sejak dulu masyarakat di Amerika Latin memang sering menggunakan kaktus untuk menjernihkan air.
Menurut Norma Alcantar, salah satu peneliti yang juga ahli kimia di Universitas South Florida, sejak dulu masyarakat di Amerika Latin memang sering menggunakan kaktus untuk menjernihkan air.
Cara untuk menjernihkan air menggunakan kaktus adalah dengan memasak
kaktus yang bisa dimakan ke dalam air mendidih. Kemudian bagian air yang berada
di bagian atas panci akan menjadi jernih dan dapat diminum. Karena, getah dalam
kaktus membuat kotoran dalam air menjadi mengendap
Ketika
kaktus direbus, yang keluar adalah
mucilago yaitu getah kental dan lengket seperti lem. Bagi tanaman
kaktus sendiri, mucilago
merupakan pelindung terhadap terik matahari. Zat ini mencegah penguapan air
dari permukaan kaktus, sehingga tanaman ini dapat bertahan hidup di lingkungan
yang kekurangan air seperti gurun pasir.
Ketika bercampur
dengan air kotor, mucilago
yang tersusun dari gula dan karbohidrat itu mengikat partikel-partikel halus
yang mengotori air. Ikatan itu lalu menggumpal, sehingga mudah dipisahkan dari
bagian air yang bersih. Bukan hanya itu saja, mucilago juga dapat membunuh bakteri yang
merupakan salah satu polutan berbahaya dalam air minum.
Selain dapat menjernihkan air
ternyata getah tersebut juga bisa menghilangkan zat kimia beracun dalam air
seperti arsenik. Tetapi, membutuhkan waktu lebih lama untuk merebusnya yaitu
selama 36 jam.
Secara sederhana proses penjernihan air kotor menjadi
air bersih dengan pohon kaktus, dapat kita coba sebagai berikut :
- Pohon kaktus dihilangkan dulu durinya, kemudian dirajang, lantas diberi air dan dimasak sampai mendidih. Air kaktus yang mendidih ini dipindahkan ke drum yang terisi air keruh. Perbandingannya 1 liter air kotor cukup diberi 10 mililiter air kaktus yang telah dimasak.
- Air di drum pertama ini dialirkan ke drum kedua yang ada di bagian bawahnya. Pada drum bagian kedua diberi batu kerikil, ijuk dan pasir
- Pada bagian bawah drum kedua ini
diberi saluran keluar dan air yang keluar ini sudah layak digunakan untuk mencuci
dan mandi.7. Biji Asam
Sifat biji asam mempunyai kesamaan dengan biji kelor, karena tumbuhan asam dengan tumbuhan kelor memang masih satu suku. Dari rangkaian penelitian, disimpulkan bahwa biji asam ternyata mempunyai kemampuan mengumpulkan dan mempercepat proses pengendapan. Hal itu karena sifat biji asam berfungsi sebagai koagulan, yaitu mampu mengikat partikel-partikel lumpur sungai menjadi cepat mengendap dan mengumpul.
Selain itu biji asam juga mudah diperoleh, biji buah asam dikuliti, lalu dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk, berat biji asam yang ideal untuk segelas air sungai adalah 0,14 gram, berarti, untuk skala besar, berart i untuk penjernihan satu liter air sungai dibutuhkan 14 gram bubuk biji asam. ( Hasil penelitian para siswa kelas II ini termasuk salah satu finalis lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR) 2001).
Semoga bermanfaat, semoga kita bisa lebih menghargai dan memahami alam sekitar kita, karena ternyata alam selalu memberi dan menyediakan banyak hal yang kita butuhkan, jika saja kita lebih memahaminya
Hp-@windows4 wise
tahukah kamu- tanaman penjernih air
- Related post @Rumah bungaku_ Anti pollutan indoor plants