Wednesday, April 16, 2014

@Penyampah yang bijak

Semeru yg cantik



@Menjadi penyampah yang bijak
Alam yang indah dan cantik adalah anugrah bagi kita manusia penghuni planet bumi ini, tapi sayangnya tidak semua orang  “mampu” atau mau peduli untuk selalu menjaga agar keindahan alam ini tetap lestari.

Bagai dua sisi mata uang, pastinya semua orang cinta dan suka akan keindahan, tapi di sisi lainnya, disadari atau tidak kita jugalah yang merusak keindahan itu, meski tidak semua pastinya.

Tapi, pada dasarnya setiap orang di muka bumi ini adalah “penyampah”, atau penghasil sampah, sejak lahir hingga dewasa dalam kesehariannya setiap orang terus menghasilkan sampah, benerkan... ?. coba saja kita pahami keseharian kita, sampah memang tak pernah lepas dari kehidupan dan keseharian kita, tapi yang terpenting disini adalah bagaimana sikap kita terhadap sampah yg kita hasilkan itu, intinya jangan sampai kita “menyampah”, alias membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya, mengotori dan merusak lingkungan, yang pada akhirnya kita sang penyampah juga yang dirugikan ...

( jangan salahkan alam ya !, karena alam itu hanya mengembalikan apa yang telah kita beri dan perbuat terhadapnya, seorang pecinta alam sejati pasti paham itu )



dilema sampah Semeru
Tapi sayang dan miris juga aku melihat gambar di samping, itu adalah gambar tumpukan sampah yang menggunung di Semeru, wuih... bagaimana ini, pecinta alam kok  menyampah di alam yang harusnya kita jaga, sedih banget melihatnya, para pendaki dan pecinta alam sejati pasti gak akan seperti ini...,

saat kita turun gunung.. mestinya sampahnya juga dibawa turun, dan kita buang di tempat semestinya, pecinta alam sejati hanya meninggalkan jejak bukan sampah. 
sumber : Dilema Sampah Perusak Alam Gunung Semeru  ( http://m.menit.tv/tag/Lumajang)


Btw, itu hanya sebagian dari cerita sampah dan ulah penyampahnya, semoga saja ada solusi yang baik bagi alam yang kita cintai ini, dari kita semua yang mencintai alam ini, agar kesimbangan dan keindahan alam yang kita cintai tetap terjaga... lestari hingga nanti.

Nah yang akan aku bahas disini adalah tentang sampah itu sendiri, dan bagaimana sikap kita terhadap sampah secara umum, agar sampah yang kita hasilkan tidak menganggu lingkungan alam kita, bahkan mungkin malah bisa bermanfaat bagi kehidupan kita.Seperti kita ketahui, secara umum, berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan dalam dua katagori yaitu :


Sampah organik - dapat diurai (degradable)

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos, atau pupuk , sampah organik mungkin tidak akan terlalu membebani kita, karena akan membusuk dan terurai di dalam tanah.., dan akhirnya musnah.


Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kertas, botol dan gelas minuman, kaleng, dan sebagainya.  Sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah, sehingga menyebabkan proses penghancuran yang berlangsung sangat lama. Sampah Anorganik umumnya berasal dari sumber daya alam yg tak dapat diperbaharui, seperti mineral dan minyak bumi, atau merupakan produk dari proses industri.

Sebagian sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh alam, dan  sebagian lainnya dapat diuraikan oleh alam tapi dalam waktu yang sangaaaattt... lama :( ,

Berikut adalah jenis-jenis sampah anorganik & lama waktu penguraiannya:

1.    Kertas, lama penguraian 2 - 5 bulan
2.    Kulit buah, lama penguraian 6 bulan
3.    Kardus/karton, terurai 5 bulan
4.    Filter rokok, terurai 10-12 tahun
5.    Kantong plastik/kresek, 10-12 tahun
6.    Benda-benda kulit, 25-40 tahun
7.    Kain nilon, 30-40 tahun
8.    Jaring ikan, 30-40 tahun
9.    Alumunium, 80-100 tahun
10.  Baterai bekas, 100 tahun
11.  Plastik, 50-80 tahun
12.  Botol kaca, perlu 1 juta tahun untuk hancur tanpa bekas
13.  Botol plastik, tidak dapat diperkirakan waktu hancurnya.
14.  Styrofoam, tidak dapat hancur.
       (Sumber : http://www.mutiararahmah.info/qs/jenissampahlamaurai.html)



( tuh kan ..., alam perlu waktu yg lama untuk menguraikannya, bahkan ada yang tidak dapat diuraikan atau hancur sama sekali... , karena itu pastinya dibutuhkan kebijaksanaan kita sebagai penyampah untuk lebih arif dalam memgelola sampah, dan sikap yang adil dan bijak terhadap alam tempat kita menyampah)..


Sampah anorganik memang perlu waktu lama untuk menguraikannya, tapi di tangan orang-orang yang kreatif, sampah ini bisa didaur ulang menjadi produk yang bisa bermanfaat kembali, dan kita sebagai penyampah mungkin bisa membantu mensortir atau memisahkan sampah-sampah itu, lalu menyerahkannya ke tangan-tangan yang kreatif ini untuk diolah menjadi produk daur ulang yang bermanfaat, dengan begitu setidaknya kita sudah mengurangi jumlah sampah anorganik yang akan kita buang ke alam dan akhirnya mengurangi beban alam dalam mengurai sampah yang kita hasilkan itu.


Sampah-sampah yang bisa didaur ulang antara lain :
• Sampah kertas
Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau kamu sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.


• Sampah kaleng :

Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari. Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.

Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.

Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.

• Sampah botol :

Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu.

• Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.

• Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.

• Sampah kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan lainnya.

(:http://www.buletinbelantara.com/2012/05/sampah-organik dan-anorganik.html )



Akhirnya sebagai mahluk penyampah di muka bumi ini, bagaimanakah sebaiknya peran kita sebagai penyampah yang bijak, agar dapat meminimalisasi bertambahnya sampah anorganik di keseharian kita, ada banyak alternatif yang bisa kita lakukan, diantaranya dengan menggunakan produk alternatif pengganti plastik, antara lain :



Mengganti kantong plastik dengan kantong kertas. (brown bag),

Di negara maju lazim digunakan “brown bag“, yaitu kantong yang terbuat dari kertas warna coklat, di Indonesia mungkin kita sering melihat kantong kertas yang digunakan oleh tukang gorengan, sayangnya biasanya setelah itu masih dibungkus dengan tas kresek plastik lagi. ( hhe.. tetep anorganik dan malah pemborosan jadinya ya ??)


Kembali ke alam dengan mengunakan pembungkus alam
(Besek dan bongsang). 


Dulu kalau kita beli makanan biasanya dibungkus dengan besek dan bonsang, tapi sekarang sebagian besar tempat makanan malah menggunakan kotak dari styrofoam, padahal kita tahu Styrofoam, itu tidak dapat hancur atau diuraikan olah alam. Dengan mengunakan kembali besek dan bongsang (sunda), kreneng (jawa), disamping produk itu ramah lingkungan, setidaknya menggerakkan para pengrajin lokal untuk tetap berkarya dan melestarikan budaya kita yang ramah lingkungan yang dulu dicontohkan dan diwariskan oleh leluhur kita. .

note : besek dan bongsang atau kreneng, adalah sarana pembungkus tradisional yang terbuat dari anyaman bambu, besek biasanya digunakan sebagai tempat makanan, siap saji, sedangkan bongsang atau kreneng biasanya dipakai sebagai tempat buah-buahan atau makanan juga hal lainnya.



Disamping produk alternatif pengganti plastik yang sudah kita kenal seperti di atas, ada beberapa produk inovasi pengganti plastik lainnya yang juga layak untuk kita pertimbangkan, seperti...




Kantong palstik dari tepung tapioka, (singkong)

Kantong plastik berbahan dasar singkong ini lebih ramah ramah lingkungan dari kantong platik yg biasa kita gunakan, karena kantong plastik dari singkong merupakan polimer biodegradable, yang dapat terurai di alam dengan bantuan mikroorganisme dan air dalam jangka 3-6 bulan di lingkungan alami.

Sisa uraiannya menjadi kompos yang aman untuk lingkungan serta makhluk hidup. Hasil uraian kantong plastik ini adalah karbondioksida (CO2), air (H2O) dan biomasa. Kantong plastik dari singkong  yang terurai di dalam tanah, akan menambah kemampuan tanah untuk mengikat air, sehingga meningkatkan daya serap air dari tanah. Selain oleh mikroorganisme, kantong plastik ini juga dapat dimakan oleh binatang seperti serangga, siput, serta hewan kecil lainnya, baik di darat maupun di air, tanpa menimbulkan akibat buruk seperti efek racun atau bahaya lainnya.

Kantong ini juga tidak menghasilkan gas kimia berbahaya atau residu lelehan bila dibakar.

Kantong plastik berbahan dasar singkong ini dinilai sebagai solusi untuk masalah sampah plastik dan terbebas dari dampak negatif terhadap lingkungan.





Tas kain (blacu) yang aman bagi lingkungan

Tas ini terbuat dari kain blacu dari kapas 100 persen, dan tanpa bahan kimia lain, mampu mengangkat beban hingga seberat 10 kilogram. Tas seperti ini juga jahitannya kuat, hingga bisa dipakai berkali-kali, dengan daya tahan kain paling hanya 2-3 tahun, setelah itu hancur sendiri.  ( keren...hemat dan ramah lingkungan kan  ...)




Pada akhirnya semua kembali kepada kita pribadi sebagai mahluk penyampah, memang semua orang adalah penyampah, tapi kita tentunya kita bisa menjadi penyampah yang bertanggung jawab, dengan lebih bijak dalam memperlakukan sampah-sampah yang kita hasilkan, dan lebih adil terhadap alam dimana kita bisa dan biasa menyampah,

Mulai dari kita sendiri dan lingkungan terdekat kita, misalnya, jika berbelanja kita membiasakan untuk membawa tas plastik bekas yg menumpuk di rumah dengan demikian paling tidak kita sudah mengurangi bertambahnya satu sampah anorganik di lingkungan kita,

Atau mungkin mencoba mengunakan produk-produk alternatif pengganti plastik tersebut di atas yang ramah lingkungan..., semuanya bisa dan baik untuk kita lakukan .., yang penting kita sudah mencoba menjadi mahluk penyampah yang bijak dan bertanggung jawab, terhadap alam dan lingkungan keseharian kita.., agar alam dan kita penghuninya bisa hidup berdampingan dengan damai... semoga kita bisa ...aamiin... :)



mengingatkan diri sendiri & sekedar berbagi....
Happy International Mountain Day 11.12.13...
Salam Lestari & damai, from mountains around me....
just myview
@mynotes-penyampah yang bijak dec’13